Thursday, October 22, 2015

Batik Stamp

Batik Stamp / cap



Secara umum pola/designya pengulangan2. Rata2 stamp berukuran maksimal 20x20 cm square, memuat pola yang dicapkan sama, kuncianya pada sudut2 yang terus bertemu.
Adanya satu atau 2 pola lain untuk memunculkan Point OF interestnya.
Pada foto terluhat warna coklat adalah malam yang menutup kain untuk mempertahankan warna kuning saat dilakukan pewarnaan lain.

Monday, March 2, 2015

CANTING

CANTING

Canting (dari bahasa JawacanthingIPA:tʃanʈiŋ) adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas digunakan untuk membuat batik tulis, kerajinan khas Indonesia. Canting tradisional untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya.

Canting dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Canting pada umumnya terbuat dari bahan tembaga dengan gagang bambu, namun saat ini canting untuk membatik mulai digantikan dengan teflon.

Sebuah canting terdiri dari:
  1. Nyamplung: tempat tampungan cairan malam, terbuat dari tembaga.
  2. Cucuk: tergabung dengan nyamplung, adalah tempat keluarnya cairan malam panas saat menulis batik.
  3. Gagang: pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau kayu.
Ukuran canting dapat bermacam-macam sesuai besar kecilnya lukisan batik yang akan dibuat. Saat digunakan, pengrajin memegang canting seperti menggunakan pena, mengisi nyamplung dengan malam cair dariwajan tempat memanaskan malam tersebut. Pengrajin kemudian meniup cairan malam panas dalam nyamplung untuk menurunkan suhunya sedikit, kemudian melukiskan malam yang keluar dari cucuk tersebut di atas gambar motif batik yang sebelumnya telah dilukis dengan pensil.[1]

Terbuat dari tembaga berbentuk cembung yang mempunyai ujung runcing dan berlubang. Mempunyai gagang pegangan dengan material bambu.
Canting digunakan untuk menoreh lekatkan malam/lilin pada proses batik tulis.
Canting tembaga mempertahankan temperatur malam yg panas meleleh dengan baik.